Kotabaru, 010114
Jerit sukacita pesta kembang api tahun baru berganti jerit
tangis histeris, warga ketakutan. Langit Saijaan merah membara,
si jago merah mengamuk sekitar pukul 00.15, Rabu (1/1/2014). Ratusan jiwa
kehilangan rumah.
Gang Rahayu RT 15 Desa Dirgahayu Kec PL Utara terbakar, saat
ledakan kembang api di Siring Laut masih terdengar. Dekat sekali, hanya
berjarak 2,5 kilometer lokasi kebakaran dengan pusat perayaan tahun baru.
Tahun baru, seluruh aparat memang disiagakan, sehingga tak selang lama para
petugas pemadam berdatangan. Kedatangan mereka juga dibarengi dengan kedatangan
warga. Menurut kabar, saat itu perumahan kumuh di Gg Rahayu hampir dibilang
kosong. Semua sedang berpesta di Siring Laut.
Sebelumnya, berdasarkan data yang berhasil dihimpun, para warga lanjut usia, yang tak pergi ke Siring Laut hanya bisa berlarian ke jalan raya menyelamatkan diri. Mereka tidak ada berpikir menyelamatkan barang, api begitu cepat membesar. Nyawa lebih penting, kala panas api terasa hingga ke wajah.
Sebelumnya, berdasarkan data yang berhasil dihimpun, para warga lanjut usia, yang tak pergi ke Siring Laut hanya bisa berlarian ke jalan raya menyelamatkan diri. Mereka tidak ada berpikir menyelamatkan barang, api begitu cepat membesar. Nyawa lebih penting, kala panas api terasa hingga ke wajah.
Aparat kepolisian + 100 Pers diturunkan pada saat pengamanan kebakaran tersebut dengan dibantu oleh aparat lainnya seperti TNI, AL , Satpol PP, Basarnas, mereka berusaha mengatur warga yang menonton kebakaran tersebut. Kapolres Kotabaru
AKBP Rizal Irawan Sik naik ke sebuah mobil pemadam kebakaran, ia mencoba
memantau suasana daerah dari ketinggian. Saat itu dari atas mobil mengarahkan
warga agar tidak menonton.
Suasana saat itu bisa dibilang kacau balau. Warga yang mencoba menyelamatkan barangnya dari api kebingungan, tak tahu harus berbuat apa. Jerit tangis terdengar dari kaum wanita.
saat itu jumlah pemadam sangat cukup. Tapi ketersediaan air kurang, air laut sedang surut. Ia mengungkapkan, ada 4 mobil pemadam, balakar dengan pemadam portabelnya datang sebanyak 34 unit. Perusahaan Pelindo, Arutmin, Bandara GT Samsir Alam Kotabaru, dan Golden Hope datang dengan masing-masing satu unit mobil pemadam. Tak ketinggalan mobil water canon Polres Kotabaru juga diturunkan. Namun medan yang kumuh, dan jalan yang sempit membuat pemadam tak berdaya.
Suasana saat itu bisa dibilang kacau balau. Warga yang mencoba menyelamatkan barangnya dari api kebingungan, tak tahu harus berbuat apa. Jerit tangis terdengar dari kaum wanita.
saat itu jumlah pemadam sangat cukup. Tapi ketersediaan air kurang, air laut sedang surut. Ia mengungkapkan, ada 4 mobil pemadam, balakar dengan pemadam portabelnya datang sebanyak 34 unit. Perusahaan Pelindo, Arutmin, Bandara GT Samsir Alam Kotabaru, dan Golden Hope datang dengan masing-masing satu unit mobil pemadam. Tak ketinggalan mobil water canon Polres Kotabaru juga diturunkan. Namun medan yang kumuh, dan jalan yang sempit membuat pemadam tak berdaya.
Api baru bisa dikuasai menjelang pukul 02.30. Dan benar-benar bisa dipadamkan
hingga tak lagi membahayakan sekitar pukul 04.30 dinihari. Sungguh pergulatan
warga Kotabaru yang luar biasa di pergantian tahun tersebut, pukul 05.15 Baru bisa memansang Police line.
setelah kejadian tersebut dicatat si jago merah menghanguskan 69 Rumah terdiri dari 20 Rumah Induk dan 42 Rumah Bedakan/sewaan diperkirakan kerugian tersebut 3 Milyar Rupiah, Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya ada beberapa wanita yang
sempat pingsan, karena kekurangan oksigen, maupun yang trauma. Sampai sekarang
belum jelas apa penyebab api, namun sebagian mengatakan, dugaan kuat karena
korselting listrik namun sat reskrim masih melakukan peyelidikan atas terjadi api tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar